Saturday, January 21, 2023

Menyulap Karya Ilmiah Menjadi Buku

Judul: Menyulap Karya Ilmiah Menjadi Buku

Resume Ke: 4

Gelombang: 28

Hari/ Tanggal: 16 Januari 2023

Tema: Menulis Buku dari Karya Ilmiah

Narasumber: Eko Daryono,S.Pd

Moderator: Nur Dwi Yanti,S.Pd

Alhamdulillah, masih bisa mengikuti KBMN PGRI 28 di sesi ke-4, meski menulis resumenya agak terseok-seok. Namun, demi komitmen dan cita-cita sebagai penulis, maka semua harus di jalani dengan penuh semangat & pantang menyerah.

Kali ini, menurut saya materi nya lumayan agak berat. Saya jadi teringat dengan zaman kuliah, terkenang masa-masa skripsi yang agak berat perjuangannya. Dan kini, serasa mengulang kembali dan harus ku jalani dengan ikhlas dan hati yang senang.

Narasumber kita kali ini adalah Bapak Eko Daryono,S.Pd, atau biasa dipanggil Mr. Yons. Beliau akan menyampaikan materi dengan tema "Menulis Buku dari Karya Ilmiah".

Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah ibu Nur Dwi Yanti atau biasa di panggil NDY.

Baik Mr Yons maupun Miss NDY , keduanya merupakan alumni KBMN. Bedanya adalah Mr Yons angkatan 12 sedangkan Miss NDY angkatan 23. Pastinya beliau semua, merupakan penulis hebat dibawah bimbingan Omjay dan orang yang terpilih menjadi tim solidnya.

Miss NDY memulai acara dengan menebar semangat para peserta: *”Jangan biarkan mata pena kita mengering menguap tak berarti”*, disinilah kita para satria pena berkomitmen dan konsisten untuk terus berkarya.

Miss NDY juga mengutip *John Maxwell* , yang menggambarkan passion sebagai *“the fuel for will’* atau bahan bakar untuk kemauan. Dalam artian passion mengubah “keharusan” menjadi “kemauan”. Jadi ketika kita sangat menginginkan sesuatu, kita akan menemukan tekad untuk melakukannya dan tidak akan berhenti sampai benar-benar mencapainya.

Kemudian moderator mengirimkan profil dari pembicara. Dimana, *Mr. Yons* sosok guru yang bersahaja yang tergerak dan menggerakan juga membawa dampak bagi dirinya serta lingkungan. Selain sebagai pengajar, juga sebagai penulis, narasumber serta memiliki prestasi yang luar biasa. Berikut ini adalah profil dari narasumber kita:

https://maseko1275.blogspot.com/2021/11/profil.html

Mr Yons atau Eko Daryono, berasal dari Karanganyar Jawa Tengah. Anak pertama dari tiga bersaudara, memiliki 3 anak, dan saat ini berprofesi sebagai ASN SMP negeri 3, Mojolaban Sukoharjo kab Jawa tengah 

Beliau pernah meraih juara 1 lomba penulisan karya ilmiah tingkat kabupaten (2008) & menjadi guru berprestasi tingkat kabupaten (2009). Dan masih banyak lagi prestasi-prestasi lainnya yang berhasil beliau dapatkan.

Dari beberapa informasi bahwa Mr.Yons dapat membersamai peserta KBMN PGRI 28 dalam menyulap karya ilmiah menjadi buku yang menarik. Luar biasa...

Jika berbicara tentang karya ilmiah, saya langsung teringat dengan tugas akhir di masa kuliah. Yups, skripsi dan tesis.

Terus terang saja, untuk mengerjakan kewajiban sebagai mahasiswa saat itu, bukanlah memori yang menyenangkan. Lebih kepada, peristiwa yang cukup mendebarkan, melelahkan, dan penuh dengan perjuangan.

Sebenarnya jika dikaji isi dari skripsi atau tesis, cukup menarik sih. Hanya saja, peraturan kepenulisan, penelitian, dll, membutuhkan konsentrasi cukup tinggi. Sehingga jika berhasil melewatinya, sudah cukup selesai dan ditinggalkan. Semuanya dianggap sebagai syarat agar lulus S1/ S2 saja.

Nah, materi kali ini tampaknya harus membuka-buka kembali karya ilmiah untuk dijadikan sebagai buku. Hal ini dilakukan agar hasil karya ilmiah, bisa dinikmati oleh berbagai kalangan, tentunya dengan bahasan yang lebih ringan dan menyeluruh.

Tema kali ini sekilas teoristis dan bikin pusing mengingat tidak ada standarisasi konversi KTI menjadi buku. Namun demikian, dari berbagai pengalaman yang telah disampaikan oleh para Widyaiswara, Peneliti LIPI, Pakar Menulis akhirnya mengerucut pada standar isi buku, dan sifatnya tetap fleksibel. Beda penulis kadang beda persepsi.

Berikutnya narasumber menjelaskan tentang pengertian KTI (Karya Tulis Ilmiah). KTI dalam Peraturan Kepala LIPI Nomor 2, Tahun 2014 adalah tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah.

Yang termasuk KTI, secara umum ada dua yaitu KTI Nonbuku dan KTI Buku. 

1. KTI Nonbuku antara lain : 

KTI bidang akademis untuk mendapatkan gelar : tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi

KTI hasil penelitian : PTK, PTS, best practice, makalah, artikel, jurnal.

KTI berupa ulasan atau resensi

2.KTI Buku :

Buku Bahan Ajar : diktat, modul, buku ajar, buku referensi

Buku Pengayaan : monografi, buku teks, buku pegangan, buku panduan

Buku kompilasi : bunga rampai, prosiding

Ternyata tidak semua KTI itu berupa buku. Memang secara wujud, PTK, PTS, Tugas Akhir, skripsi, tesis, desertasi itu berupa buku, namun bukan buku. Lebih tepatnya adalah laporan hasil penelitian dan sifat publikasinya pun terbatas

Adapun struktur penulisan KTI, umumnya seperti struktur bab berikut ini :

Struktur KTI

Struktur di atas umumnya dijadikan sebagai standar dalam menyusun bab-bab dalam KTI meskipun untuk KTI sejenis skripsi, tesis, desertasi, tugas akhir memiliki gaya yang berbeda di setiap kampus

Perbedaan laporan KTI dan KTI yang dikonversi menjadi buku. Secara subtansi isi, tidak ada perbedaan isi laporan KTI dengan isi buku hasil konversinya. Karena sejatinya isi buku mencerminkan keseluruhan isi laporan KTI

Perbedaan isi KTI & buku

Secara sistematika, tentunya gaya penulisan KTI dengan penulisan buku tentu berbeda. Ada penyesuaian-penyesuaian sistematika KTI yang dikonversi menjadi buku dengan tujuan agar kesannya tidak kaku. Misalnya penomoran tiap sub bab-sub bab.

Secara Bahasa, meski sama-sama ilmiah, hasil konversinya tentu harus dimodifikasi sehingga Bahasa dalam bukunya lebih luwes, bersifat lugas dan tidak lagi mencantumkan kata-kata seperti *penelitian ini*, *peneliti*, *teman sejawat*, *penulis*

Cara mengkonversi KTI menjadi buku

*Memodifikasi Judul*

Judul KTI umumnya mengandung unsur : variabel penelitian, objek penelitian, dan seting penelitian (baik tempat maupun waktu).

Judul buku hasil konversi seperti judul buku-buku yang punya daya tarik dan daya jual harus menarik, unik, mudah diingat, dan mencerminkan isi buku. Kemenarikan judul buku sifatnya subjektif. Contoh buku konversi dari hasil penelitian narasumber.

Modifikasi judul

*Memodifikasi Sistematika dan Gaya Penulisan*

KTI Nonbuku yang berupa laporan hasil penelitian umumnya ditulis dengan sistematika dan penomoran yang baku seperti yang telah diuraikan di atas.

Nah, pada saat laporan tersebut dikonversi menjadi buku, maka harus dimodifikasi gayanya sesuai dengan gaya penulisan buku. Tidak tampak lagi adanya sub bab-sub bab yang membuat isi buku seolah-olah terpisah-pisah

*Modifikasi Bab I*

Bab I *PENDAHULUAN* atau boleh *PEMBUKA* atau kata lain yang menggambarkan kemenarikan buku

Pada konversi PTK yang dibuat pemateri, yaitu merubah pendahuluan dengan *FENOMENA PEMBELAJARAN TIK* yang tentunya berisi mengenai fenomena sebagaimana isi poin latar belakang dalam naskah laporan aslinya ditambah dengan fenomena kekinian agar pentingnya isi buku dapat ditonjolkan sejak awal sehingga pembaca merasa tertarik untuk membaca keseluruhan isi buku

Adapun secara struktur, tidak diperlukan lagi sub bab - sub bab seperti latar belakang, permasalahan, tujuan, manfaat dalam bentuk angka-angka. Fokusnya lebih mengeksplor latar belakang

*Modifikasi Bab II*

Contoh isi bab II dari PTK yang disusun pemateri sebagai berikut:

Bab 2 PTK

Susunan bab dan sub bab di atas dirubah dalam gaya penulisan buku sehingga menjadi beberapa bab, yaitu :
Modifikasi bab

*Modifikasi Bab III*

Substansi bab 3 sebenarnya lebih terfokus pada metode, teknik pengumpulan data (instrumen) serta analisis data. Jika berupa PTK berisi langkah-langkah tindakannya.

Ada beberapa alternatif yang dapat diterapkan:

*Benar-benar menghilangkan bab III*

maksudnya keseluruhan isi bab 3 dihilangkan, sebab *bunyi bab 3* sebenarnya bisa dicermati dari isi pembahasannya

*menginclude bab 3 di bab 2* maksudnya konsep pokok terpenting dari bab 3 digabung dalam bab 2.

*Menarasikan bab 3 di awal bab pembahasan* maksudnya menyampaikan substansi isi bab 3 sebagai awal pembahasan sebagai contohnya berikut ini :

Menarasikan bab 3 

Namun narasi tersebut butuh kehati-hatian. Jika untuk kepentingan kenaikan pangkat bagi guru ASN, maka narasi tersebut perlu dipertimbangkan untuk dicantumkan

*Modifikasi Bab IV*

Bagian ini sejatinya merupakan bagian inti isi buku, sesuai dengan judul buku. Bab IV tidak lagi menggunakan judul Hasil Penelitian dan Pembahasan, namun disesuaikan dengan konteks buku. Judul buku menjadi pilihan sebagai judul Bab IV.

Dalam contoh yang pemateri berikan, *Bab VI STRATEGI TIM QUIZ DALAM PEMBELAJARAN TIK*

Pada buku bab IV dapat dimasukkan tabel, grafik, foto-foto kegiatan maupun hasil penelitian yang menyatu dalam buku. Bab IV tidak lagi berisi data mentah seperti nilai dari setiap siswa berikut namanya. Foto pun hanya sekedar yang dibutuhkan sebagai pendukung.

Pada laporan hasil penelitian, bab V biasanya diberi judul *PENUTUP*. Judul tersebut dapat dipertahankan.

Hanya saja, isi bab tidak hanya simpulan dan rekomendasi (saran) saja, namun ditambahkan temuan yang terkait dengan hasil penelitian.

*Modifikasi Lampiran*

Lampiran yang disertakan hanyalah instrument penelitian atau data matang yang mendukung, bukan data-data mentah.

*Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengkonversi KTI menjadi buku:*

1. Keaslian laporan hasil penelitian.

 *Tindakan Plagiat* tidak dibenarkan terlebih karya seperti PTK kadang tidak dicek keasliannya. Namun saat diterbitkan jadi buku, maka penulis harus yakin betul bahwa karya yang akan diterbitkan memang original punya penulis sendiri

Kalau karya seperti skripsi, tesis apalagi desertasi akan langsung ketahuan jika plagiat karena sudah ada generate machine untuk pengecekannya

2. Menghindari kompilasi yang terlalu banyak.

Include saja pendapat pada ahli yang mendukung substansi ini, sisanya mengembangkan dengan analisis dari sudut pandang penulis.

Kegiatan sekedar meng-copas pendapat asli para pakar perlu dihindari dengan mengubah gaya penulisan kutipan

3. Memilah dan memilih data yang dipublikasikan. Data matang saja yang disajikan agar buku berbobot dan tidak bombastis

4. Modifikasi bahasa buku

Hindari pemakaian penanda transisi *menurut* *hal itu sesuai dengan pendapat* *lebih lanjut si A menyatakan* *berdasarkan hal tersebut*

Termasuk menyebutkan kata penelitian ini, peneliti, bahkan penulis

5. Hindari pengambilan sumber kutipan berantai atau pendapat yang kurang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

6. Wajib menuliskan semua daftar Pustaka yang dipakai sebagai rujukan dalam buku untuk mendukung keabsahan buku.

7. Memperhatikan kaidah penyusunan buku ber-ISBN khususnya jika akan dinilaikan untuk KP sesuai Buku 4 PKB

Sesi tanya jawab:

1.Lely

Bagaimana cara mengubah gaya penulisan kutipan/ pendapat dari para pakar, agar tidak sekedar copas saja?.. contohnya?

Sumber Asli

Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014 menyatakan bahwa:

“Karya tulis ilmiah yang selanjutnya disingkat KTI adalah tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah

Modifikasi

“Karya tulis ilmiah merupakan tulisan perseorangan atau kelompok dari hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis yang yang memenuhi kaidah ilmiah (Peraturan Kepala LIPI Nomor 2 Tahun 2014)

2. Hery Setyawan_Jakarta_

Bisa kah Best Practice di jadikan buku?

Bisa banget

3.Amin kurniawan_Ponorogo

1. Bagaimana caranya mebuat buku dari hasil penelitian yang failnya sudah hilang apakah mengetik ulang atau bagaimana mohon pencerahannya.?? 

2. Bagaimana merubah dari hasil laporan karya ilmiah.  menjadi suatu artikel yang menarik??

(1) Kalau ada naskahnya bisa discan kemudian dikonvert ke doc,

(2) Artikel atau buku?} Kalau artikel, ringkas isi LKI-nya kemudian modifikasi judul yang menarik

4. Dyah-Bandung

Pada pembuatan buku, lampiran KTI diubah menjadi instrumen penelitian dan data-data matang, bukan data mentah. Bisa diberikan contoh spt apa data matang dan data mentah ini?

Data mentah, misalnya data nilai keseluruhan siswa. Data matang : siswa yang mendapat KKM dan di bawah KKM kemudian disajikan dengan grafik

5.Anastasia Ninotshka,S.Pd_Nabire Papua Tengah 

Mohon dapat menjelaskan pada bagian: 

1. hindari pengambilan kutipan yg berantai?  sedangkan pendapat tersebut sudah tertera di Tesis kita,  kok harus dihindari ? 

2. Mohon penjelasannya kaidah penyusunan buku ber ISBN ? Kalau ada panduan bolehkah kami dibagi ? 

(1). Maksudnya kutipan berantai *Si A seperti dikutip si B menyatakan bahwa......* Intinya ambil sumber pertama. Kutipan dalam buku tidak harus sama persis dengan kutipan di tesis, bisa berkurang bisa bertambah. 

(2) Buku ber-ISBN biasanya minimal 60 halaman

Pesan Mr. Yons: 

Jangan takut gagal sebelum mencoba. Berdayakan karya kita menjadi buku yang bermanfaat menjadi ladang amal kita.

Prinsipnya agar kita mantap menjadikan KTI menjadi buku adalah : 

“Menulis itu olah kata dengan rasa, karena menulis seperti berbicara dan teman bicaranya adalah HATI.” 

*Eko Daryono – Sang Pena Lereng Lawu*

"Kejujuran adalah hal yang utama."

Terimakasih Mr. Yons atas ilmunya, semoga bermanfaat untuk kami semua. Aamiin.


No comments:

Post a Comment