Saturday, January 28, 2023

Write and Publish Every Day

Judul: Write and Publish Every Day

Resume Ke: 8

Gelombang: 28

Hari/ Tanggal: Rabu, 25 Januari 2023

Tema: Komitmen Menulis di Blog 

Narasumber: Drs. Dedi Dwitagama,M.Si.

Moderator: Sigid PN,SH

Berada di komunitas KBMN, bagi saya adalah menjaga komitmen agar selalu menulis. Meski saat ini masih belum bisa maksimal, tapi saya optimis bisa menjaga komitmen untuk selalu menulis. Terlebih lagi, support dari teman-teman KBMN, inspirasi dari pemateri & motivasi dari  tim solid Omjay. Semuanya paket komplit, tinggal diri ini bisa menjalankan dengan serius & Istiqomah. Semoga Allah memberikan kemudahan. Aamiin.

Tema kali ini adalah "Komitmen Menulis di Blog". Dengan narasumber yang sangat inspiratif, Bapak Drs. Dedi Dwitagama,M.Si. dan dimoderatori oleh Bapak Sigid PN,SH.

Berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya, yang biasanya pakai WAG, kali ini pertemuan dilakukan via Zoom. 

Di awal pertemuan pak Dedi mengungkapkan fakta yang menyedihkan. Beberapa fakta tentang guru adalah sebagai berikut: 

1. Tidak terlacak di google.

Ketika ada guru idola/ profesor favorit kita, ketika dicari di Google tidak ditemukan. Padahal mencari di google dengan kata kunci sandal jepit ternyata ada.

Sandal jepit mudah dicari di Google 

Kemudian dengan berdalih, tidak ditemukan di google karena jaman mengajar dulu belum ada internet. Mengapa, Thomas Alfa Edison, yang ada di jaman lebih dahulu dibanding guru idola/ profesor favorit senior, bisa dicari di internet. Bahkan mencari wajah gajah Mada,di zaman Majapahit ada di internet.

Hal itu artinya, bukan karena masalah tidak ada internetnya, sehingga tidak diketemukan di google, melainkan aktivitas kita dalam memanfaatkan internet lah yang bisa dilacak oleh google.

Menurut narasumber bahwa banyaknya guru saat ini, hanya sedikit yang menjadi guru hebat. Seperti menjadi guru penggerak, guru teladan, guru berprestasi, guru inti, dsb.

Mengapa hanya sedikit? Karena mayoritas guru tidak produktif. Produktif dalam hal ini adalah menghasilkan postingan.

Berdasarkan pengalaman pak Dedi sendiri, bahwa saat ini beliau sudah menghasilkan 7000 postingan. Dan target beliau adalah 1000 hari posting tanpa henti. Dan jika bisa berturut-turut selama 3 tahun.

Saat ini presentasi beliau ke-1204

Produktif itu jika apa yang kita lakukan memberikan hasil/ manfaat. Yang terpenting adalah menjadi produktif dulu. Selanjutnya adalah menjadi sesuatu yang bisa berupa buku/ blog/ cuan.


Jika kita produktif selama setahun berturut-turut, maka kita akan menjadi hebat. Dua tahun berturut-turut, maka kita akan menjadi luar biasa. Tiga tahun kita produktif berturut-turut, mengerjakan satu bidang dengan konsisten, kita akan menjadi ahli. Dan ketika kita menjadi ahli, maka pekerjaan yang mencari kita, bukan sebaliknya.

2. Fakta berikutnya adalah mayoritas guru adalah minimalis dan seragam. Yaitu yang penting tepat waktu, mengajar, dan mengerjakan rutinitas harian guru.

Mengikuti KBMN termasuk salah satu hal keluar dari zona aman. Jika Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Dimana namanya? Yaitu di dunia Maya.

3. Terlalu serius:

Menjadi guru tidak melulu ditagih RPP, silabus, atau administrasi lainnya. Akan tetapi juga karya dan prestasinya.

Menjadi produktif bukan berarti terlalu serius, melainkan kita punya waktu sendiri untuk berkreasi dan berkembang.

Ciri-ciri orang hebat adalah produktif, punya visi, misi, dan perencanaan 

Jika alasannya tidak punya waktu, maka bekerjalah secara efisien. Tanya dengan orang yang visinya bagus dan harus percaya diri 

Tips konsisten menulis 

1. Tentukan tujuan 

2. Buat out line

3. Mulai menulis

4. Selesaikan 

5. Upload 

6. Ikut komunitas: baca tulisan orang, Perkenalkan diri, Cerita kan karir, perjalanan 

7. Punya network 

Beberapa ide menulis:

1.Foto suatu tempat seperti: sekolah dll, yang di upload di Instagram, ditulis kembali ke blog agar caption lebih panjang berupa cerita agar diketemukan anak-anak suatu saat nanti. Karena bisa jadi bangunan-bangunan tersebut hilang, namun masih punya kenangan.

Upload ke media sosial, agar kita meninggalkan jejak. Jangan sampai kalah dengan sandal jepit.

Instagram Narasumber 

2. Video situasi di kelas harus di dokumentasikan di You tube, kemudian di tulis di blog 

Jika menulis dibuku kelemahannya, saat ini, orang jarang membawa buku, semua beralih ke internet.

Era sekarang adalah eksis di media sosial.

3.Memperkenalkan siswa di blog, buat reportase di Ig di blog.

4.Karya anak-anak yang banyak, bisa berupa cerpen atau puisi, bisa ditulis di blog, dengan mencantumkan nama gurunya dan sekolah.

Tidak ada keringat yang sia-sia, semua pasti bisa menghasilkan kesuksesan asalkan konsisten.

Sesi tanya jawab 

1.Musiroh

T: Apa kelemahan menulis di Kompasiana & blog pribadi.

J: Kelemahan berada di Kompasiana, suatu saat bisa hilang. Makanya di tulis di blog pribadi dengan dimodifikasi dan ganti foto serta judulnya.

2. Heri

T: Motivasi untuk penulisan. Bagaimana survive menghadapi teman yang nyinyir?

J: Alternatif jawaban suka- suka aja. Banyak manfaatnya Networking dengan banyak teman.

3. Afif

T:1. Cara membuat template yang menarik di blogger.

2. Menumbuhkan kecintaan murid untuk blog

J: 1. pakai bahasa coding, pelajari caranya

2. Paksa untuk dapat nilai, dengan menugaskan melalui blog.

4. Wi agung

T: Bagaimana menghasilkan uang dari blog

J: Googling blog yang sudah sukses dan lakukan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi)

5.Yuni

T: Bagaimana jadi blogger profesional, menjaga komitmen? Dengan posisi sebagai Pengawas sekolah dan bagaimana cara memanage media sosial?

J: Jika sebagai pengawas sekolah, bisa menugaskan sekolah yang di awasi, untuk membuat 3 alinia tentang sekolahnya.

Tahun berikutnya, tolong diperbaharui tulisan tentang sekolah

Buat akun Tik tok 10: tentang masing-masing guru, dsb.

6. Hilman

T: Apa kendala di awal menjadi penulis, pengalaman yang TDK menyenangkan

J: Pengalaman yang tidak menyenangkan, pernah ditegor seorang profesor karena puisi yang viral berjudul "Guru bodoh, nafsu TKD,".

Beliau dianggap menghina guru, padahal ternyata sang profesor belum pernah membaca tulisan tsb

Pengalaman yang menyenangkan: berkesempatan mengikuti event internasional dan berkeliling Indonesia dengan gratis.

7. There:

T: 1. Bagaimana tips memberikan motivasi menulis yang menarik kepada orang lain?

2. Bagaimana cara mengontrol tulisan kita benar atau salah?

J: 1. Untuk memberikan motivasi, harus mencontohkan terlebih dahulu, yaitu memiliki buku solo, sehingga mudah untuk mengajak orang lain.

2. yang penting tulisan jadi, dan upload. Seperti Raditya tidak ada kaidah penulisan, dan justru akan menjadi ciri khas penulisnya.

Jangan berpikir kesempurnaan.

Tema kali ini cukup menginspirasi saya yang lemah dalam meninggalkan jejak digital. Keinginan sih ada, hanya butuh kekuatan paksa untuk melakukannya.

Terimakasih pak Dedi, yang sudah menginspirasi kami dengan berbagai macam cara & ide untuk menjadi produktif. Dan agar kami dikenal oleh murid-murid dan orang banyak, yang tak terbatas oleh ruang dan waktu. Mudah-mudahan menjadi jalan agar lebih bermanfaat untuk orang banyak. Aamiin.


No comments:

Post a Comment