Thursday, February 2, 2023

Histeria Santri Kelas Akhir



Aktivitas santri dalam kesehariannya memang sangat banyak alias padat merayap. Dari hal ibadahnya, berupa wajib sholat jama'ah, ditambah ibadah sunnah lainnya, seperti sholat tahajud, Dhuha, istighosah, dll. Belum lagi sekolah formal dan Madin, serta mengaji dan mutholaah atau belajar malam. Semua itu dilakukan dalam hal menyiapkan dan melatih santri menjadi generasi yang tangguh, kuat iman dan Islam, cerdas, pintar, serta berakhlakul karimah.

Di pondok AIC, ada beberapa tingkatan sekolah, dari SMP, MA, Ma'had Ali, dan Ma'had Aitam. Untuk SMP, ada kelas 1,2,dan 3, sedangkan Madrasah Aliyah (MA) setingkat dengan SMA, adalah kelas 4,5,dan 6.

Adapun Ma'had Aly, setingkat dengan S1, serta Ma'had Aitam, diperuntukkan untuk anak-anak yatim-piatu dan dhuafa, yaitu dari umuran anak SD dan SMP. Kedua lembaga Ma'had Aly & aitam, merupakan program gratis atau tidak berbayar. Bahkan untuk Ma'had Aitam, santri nya mendapatkan uang jajan dari pesantren.

Untuk tingkatan sekolah SMP dan MA, terdiri dari lembaga formal dan Madrasah Diniyah (Madin). Lembaga formal mengikuti kurikulum pemerintah, sedangkan Madin mengikuti kurikulum pesantren. Kedua lembaga ini, berkolaborasi dan berperan penting dalam menentukan kelulusan santri di kelas akhir.

Sebagai santri akhir, masa-masa sekarang ini, yakni semester 2, dalam hal ini kelas 3 SMP dan kelas 6 MA, mereka akan melaksanakan 2 macam ujian. Yakni ujian formal dan ujian Madin. Ujian formal dilaksanakan sesuai jadwal dari pemerintah, yaitu sekitar bulan Maret untuk MA dan bulan Mei untuk SMP. Sedangkan ujian Madin yang disebut dengan ujian komprehensif, dilaksanakan di bulan Februari.

Pelaksanaan ujian komprehensif, dilaksanakan serentak untuk kelas 3&6, dengan jangka waktu kurang lebih 1 bulan. Hal ini karena materi Madin, terdiri dari 4 lembaga yaitu, lembaga Al-Qur'an, kitab salaf, bahasa,dan takmir.

Ujian komprehensif ini, merupakan ujian praktik berupa setoran hafalan dan penerapannya, dengan materi yang sudah dipelajari dari kelas awal hingga akhir. 

Untuk Al-Qur'an, santri menghafalkan beberapa surat sekaligus bisa menjelaskan tajwidnya. Untuk lembaga kitab salaf, santri menghafalkan beberapa nadzom dan praktik membaca kitab kuning. Dan untuk bahasa, santri menghafalkan kosakata dalam bahasa Inggris dan Arab, serta mempraktikkan percakapan dan pidato dalam bahasa Arab dan Inggris.

Untuk tahun ini, karena pelaksanaan ujian komprehensif di bulan Februari, maka sosialisasi nya di bulan Januari.

Malam Kamis di akhir bulan Januari, usai sholat jama'ah Isya'dimasjid. Kepala Madin sekaligus Kabag (Kepala Lembaga) Al-Qur'an mengumpulkan para santri kelas akhir, yakni kelas 3&6. Ust. Ali, selaku Kamadin, menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan target hafalan Al-Qur'an untuk kelas 3&6, termasuk pembagian waktu setorannya.

Kemudian yang paling menghebohkan adalah saat Kabag kitab salaf, Ust. Azhar menyampaikan target hafalan nadzom yang jumlahnya lebih banyak dari tahun sebelumnya. 

Banyak dari para santri menyambut dengan suara riuh tanda tak setuju. Namun Ust Azhar sudah menjelaskan bahwa, target hafalan yang sekarang sebenarnya sama dengan masa-masa sebelum pandemi. Tahun kemarin, jumlah hafalan lebih sedikit, karena selama pandemi, materinya sedikit dan situasinya tidak memungkinkan untuk menghafalkan dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, karena saat ini kondisi sudah normal, maka target hafalan nadzom pun jumlahnya normal seperti sebelum pandemi.

Histeria para santri pun, semakin menjadi-jadi, namun bisa ditenangkan kembali oleh para Kabag Madin. Para asatidz, tak henti-hentinya memberikan nasihat, motivasi, dan do'a agar para santri semangat dalam belajar dan mengaji. Semua itu adalah bekal mereka dimasa yang akan datang nanti.

Berikutnya, Kabag Bahasa Mr. Pei menyampaikan target-target untuk bahasa Inggris dan Arab. Para santri menanggapi dengan cukup baik, karena untuk bahasa, target hafalannya tidak terlalu jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.

Selamat berjuang para santriwan dan santriwati. Mudah-mudahan Allah memberikan kemudahan dalam belajar dan menghafal, mendapatkan nilai yang terbaik, dan yang utama adalah mendapatkan ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Aamiin.

1 comment:

  1. Keren santri Indonesia. Semoga menjadi anak sholeh sholehah dan selalu menjadi qurrota ayun yang menyejukkan pandangan kedua orang tuanya

    ReplyDelete